Ngawi, 2 Agustus 2024
Wisuda Pos Gizi DASHAT yang dilakukan serentak di berbagai desa/kelurahan di Kecamatan Ngawi dalam rangka program PASTI (yang bertujuan untuk mengatasi stunting) telah berhasil menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat, terutama dengan kehadiran petugas PLKB Kecamatan Ngawi. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 27 hingga 30 Juli 2024.
Kegiatan wisuda Pos Gizi DASHAT ini memiliki beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Suksesnya Program PASTI: Wisuda ini menandakan keberhasilan program PASTI dalam upaya penurunan stunting di Kecamatan Ngawi. Kegiatan ini menunjukkan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengatasi masalah gizi buruk pada anak.
- Peran Penting Pos Gizi DASHAT: Pos Gizi DASHAT telah terbukti efektif dalam memberikan intervensi gizi spesifik pada anak balita yang berisiko atau mengalami stunting. Wisuda ini menjadi momen untuk merayakan keberhasilan program ini.
- Semangat Kolaborasi: Kehadiran petugas PLKB Kecamatan Ngawi memperkaya kegiatan wisuda ini. Kolaborasi antara berbagai pihak, seperti pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat, sangat penting dalam upaya penurunan stunting.
- Dampak Psikologis: Wisuda ini tidak hanya memberikan manfaat gizi, tetapi juga memberikan dampak psikologis yang positif bagi anak dan keluarga. Acara ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat keluarga untuk terus memberikan asuhan yang baik bagi anak.
Peran Masyarakat dalam Program PASTI: Pilar Kekuatan dalam Membasmi Stunting
Program PASTI tidak akan berhasil tanpa peran aktif masyarakat. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Berikut beberapa cara masyarakat dilibatkan dalam program ini:
1. Kelompok Dasa Wisma
- Sebagai Agen Perubahan: Dasa wisma menjadi ujung tombak dalam penyebarluasan informasi tentang gizi, kesehatan ibu dan anak, serta pentingnya pencegahan stunting.
- Pembentukan Kader: Anggota dasa wisma dilatih menjadi kader yang mampu memberikan penyuluhan, melakukan pemantauan tumbuh kembang anak, dan memberikan rujukan jika diperlukan.
- Mobilisasi Masyarakat: Dasa wisma berperan aktif dalam memobilisasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka program PASTI, seperti posyandu, penyuluhan, dan kegiatan lainnya.
2. Kader Posyandu
- Titik Awal Deteksi: Kader posyandu memiliki peran penting dalam melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan bayi dan balita secara rutin.
- Konseling Gizi: Kader memberikan konseling gizi kepada ibu hamil dan menyusui, serta memberikan informasi tentang makanan pendamping ASI yang baik.
- Rujukan: Kader merujuk anak-anak yang mengalami masalah gizi atau tumbuh kembang terhambat ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
3. Kegiatan Penyuluhan
- Sosialisasi Informasi: Melalui kegiatan penyuluhan, masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang gizi, kesehatan, dan pentingnya pencegahan stunting.
- Peningkatan Kesadaran: Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
- Pemberdayaan Masyarakat: Penyuluhan juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mengambil keputusan yang tepat terkait dengan kesehatan dan gizi anak.
4. Partisipasi dalam Kegiatan Masyarakat
- Gotong Royong: Masyarakat dilibatkan dalam kegiatan gotong royong untuk memperbaiki sanitasi lingkungan, membangun sarana air bersih, dan kegiatan lainnya yang mendukung upaya penurunan stunting.
- Pembentukan Taman Gizi: Masyarakat bersama-sama dapat membentuk taman gizi di lingkungan sekitar untuk menanam tanaman pangan yang bergizi.
5. Pembentukan Forum Komunikasi
- Diskusi dan Musyawarah: Melalui forum komunikasi, masyarakat dapat berdiskusi dan musyawarah untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi masalah stunting.
- Pertukaran Informasi: Forum komunikasi menjadi wadah untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait dengan program PASTI.