Pada tanggal 29-30 Agustus 2024, di Notosuman Watualang Ngawi, dilaksanakan pelatihan gelombang terakhir untuk Kecamatan Ngawi dalam rangka program PASTI (Partnership Accelerate Stunting Reduction In Indonesia). Program kemitraan ini, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting dan memperbaiki status gizi di Indonesia hingga Januari 2027, didukung oleh berbagai pihak, termasuk USAID, Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT Bank Central Asia Tbk, dan Yayasan Bakti Barito. Pelatihan ini diimplementasikan oleh Yayasan Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Cipta, dengan fokus pada memperkuat kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam menyasar akar masalah stunting, yaitu keluarga berisiko, guna memastikan intervensi gizi yang lebih terarah dan efektif.
Pelatihan TPK bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan TPK dalam proses melakukan pendampingan kie mengenai ASI Eksklusif dan MP-asi kepada keluarga resiko stunting
Pelatihan TPK yang menekankan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mendampingi keluarga mengenai ASI Eksklusif dan MP-ASI sangat penting. Ini akan memastikan bahwa keluarga dengan risiko stunting mendapatkan informasi dan dukungan yang tepat untuk memberikan asupan gizi yang optimal bagi anak-anak mereka.
Dukungan multisektor menjadi faktor kunci dalam mendorong percepatan penurunan stunting di Ngawi. Melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga donor, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta, upaya ini tidak hanya mengandalkan satu pendekatan, tetapi memanfaatkan kolaborasi dari berbagai sektor untuk mencapai hasil yang lebih signifikan. Program-program seperti PASTI, yang didukung oleh USAID, Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT Bank Central Asia Tbk, dan Yayasan Bakti Barito, menunjukkan bagaimana kerjasama multisektor dapat memperkuat upaya pemerintah dalam menurunkan stunting.
Pernyataan Koordinator BPKB Fransisca menegaskan pentingnya kolaborasi multisektor dalam upaya penurunan stunting di Ngawi. Dukungan dari berbagai pihak, seperti yang terlihat dalam program PASTI, bukan hanya soal pembiayaan, tetapi juga penyediaan teknologi, pelatihan, dan mentoring bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK). Ini adalah pendekatan holistik yang memungkinkan intervensi lebih efektif dan terfokus pada keluarga berisiko. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat upaya pemerintah, tetapi juga membuka ruang bagi inovasi dan strategi baru yang mempercepat pencapaian target penurunan stunting, sesuai dengan visi jangka panjang hingga tahun 2027.
#indonesiaemas2045 #indonesiamaju #nusantarabaru