Karangasri, 22 Agustus 2023.
Pergerakan masyarakat dalam rangka mencegah stunting di Kabupaten Ngawi, merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, tenaga medis, pendidik, orang tua, dan seluruh komponen masyarakat. Stunting adalah masalah gizi kronis yang terjadi pada anak-anak akibat kurangnya gizi dan perawatan yang memadai selama periode pertumbuhan mereka, dan ini bisa memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
Dalam kegiatan ini bertempat di Pendopo Desa Karangasri hadir Lintas Sektor, Dinas Kesehatan Prov.Jatim, Kades Karangasri beserta Perangkat Desa, BPD Desa, Kader Posyandu, Kader Bagas, Kader Remaja, Guru UKS, Puskesmas Ngawi Purba,Tokoh Masyarakat dan Agama Desa Karangasri, Total yang hadir 200 orang.
Pencegahan Stunting dengan cara minum tablet tambah darah bagi remaja putri, kosumsi buah dan sayur, “Tegas Ibu Diyah Werdiningtyas, S.Gz Dinkes Prov. Jatim.
“Stunting Melalui Isi Piringku”, Dengan memastikan bahwa isi piring anak Anda mengandung makanan yang seimbang dan kaya nutrisi, Anda dapat membantu mencegah stunting dan memastikan bahwa anak Anda tumbuh dan berkembang dengan baik selama masa pertumbuhan awal mereka.”Ungkap Susilowati, S.Giz.
Materi tablet tambah darah oleh dr. Theresia Merry Puspita M.MKes. Tablet untuk meningkatkan produksi darah atau meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah biasanya digunakan untuk mengatasi masalah medis seperti anemia. Anemia adalah kondisi di mana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang rendah atau sel darah merah yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan lemah.
Pergerakan ini harus berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak dengan komitmen jangka panjang untuk mengatasi stunting. Langkah-langkah ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Kabupaten Ngawi khususnya Kecamatan Ngawi untuk memberikan dampak yang signifikan dalam mencegah stunting. “Tegas Dodi Aprilasetia, S.Hut. M.Si Camat Ngawi.